Piodalan di Pura Bukit Cemara Geseng
01 Agustus 2018 10:17:11 WITA
Piodalan di Pura Bukit Cemara Geseng dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, dimana pada tahun ini jatuh pada tanggal 22 Juli 2018. Pura Bukit Cemara Geseng terletak di ketinggian 1.084 meter diatas permukaan laut. Nama Cemara Geseng (Casuarina junghuhniana Miq) mengacu kepada pohon cemara atau pinus yang pernah tumbuh besar di tempat ini, namun terbakar dan akhirnya mati. Konon dari akar pohon cemara itu keluar air yang dipakai sebagai tirta (air suci). Pura ini di "Sungsung" oleh tiga desa adat, yaitu Desa Silangjana, Desa Sudaji dan Desa Lemukih. Untuk mencapai puncak bukit ini ada banyak jalur bisa dilalui, baik dari arah barat (Silangjana) yang memakan waktu kira-kira 2 jam, arah timur (Lemukih) yang juga dapat ditempuh dalam waktu sekira 2 jam, kemudian yang paling sering dilalui lewat arah utara (Sudaji) dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam dan yang jarang dilalui lewat arah selatan (Lemukih) yang melewati bukit Padi Puyung dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Masyarakat setempat menyebut Piodalan di Pura Bukit Cemara ini dengan istilah Metangkil, dalam proses metangkil ini para warga bisa menginap atau mekemit di pura ataupun langsung pulang setelah maturan, bagi warga yang mekemit dapat menyewa atau membuat Rompok atau gubuk yang akan dipakai untuk bermalam/mekemit sudah banyak dipersiapkan untuk menampung banyaknya pemedek (pendaki) yang akan tangkil (naik) untuk maturan/marek.
Komentar atas Piodalan di Pura Bukit Cemara Geseng
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |